Selasa, 22 Desember 2015

Rasa ini

entah..
rasa apalagi ini..
gundah tak jua meninggalkan raga,
resah melanda disetiap langkah.

entah..
rasa apalagi ini..
bersalah pada keputusuan jiwa
ingin pergi tapi bukan kuasa..

rasa ini..tak terdeteksi
rasa ini..ingin sendiri
mersakan peri direlung hati..

(penghujung desember 2015)

Rabu, 02 Desember 2015

Tour de Sarangan 2 (Tawang Mangu)


Berselang 2 minggu dari tour 1, kali ini saya bersama lebih banyak teman lagi kembali ke Sarangan. Berhubung dari kami ada yang akan balik ke Jakarta maka sebut saja ini 'farewell party". Berdelapan kami berangkat ke sarangan, berhubung ini yang kedua, maka mobil dan penginapan sudah kita pesan terlebih dahulu by phone. Biaya yang kami perlukan hampir sama, hanya sewa mobil menjadi 150.000, maklum kami berdelapan sekarang. Dengan waktu yang hampir sama kami tiba di Sarangan sekitar pukul 21.000 dan langsung penginapan. Setelah sholat isya dan mandi, kami berjalan ke arah telaga untuk makan malam, masih dengan menu yang sama : sate kelinci dan wedang ronde, kali ini ditambah jagung bakar. Setelah makan kami langsung ballik kepenginapan, dan tidur.

Pagi harinya, kami baru berwisata ke Sarangan, berkeliling, sarapan dan naik speed boat yang tidak saya coba saat kunjungan pertama.



Puas menikmati suasana telaga Sarangan yang mulai ramai, kami beranjak ke destinasi berikutnya "Tawang Mangu". Tawang Mangu masih berada di lereng Gunung Lawu, tetapi berada di lereng sebelah Barat, tepatnya masuk ke daerah Karang Anyar, Jawa Tengah. Menuju ke Tawang Mangu dari Sarangan dapat ditempuh dengan melintasi gunung lawu lewat cemoro sewu, pintu masuk pendakian ke Gunung Lawu yang sempat terbakar. Dengan menyewa angkutan umum seharga 600.000 kami akan diantar samapi pulang ke Cepu. Saat kami lewat ke cemoro sewu, pintu gerbang tersebut masih dikunci, akibat dari kebakarna yang merenggut nyawa par apendaki beberapa waktu yang lalu.



Setelah dari cemoro sewu jalanan mulai menurun, landscape yang indah, membuat perjalanan ini sangat menyenangkan.Tiba di Tawang Mangu kami memilih masuk melaui pintu 2 karena lebih dekat dengan lokasi Grojogan Sewu. Suasana yang cukup ramai mulai terasa saat kami memasuki area wisata. Perut yang sudah lapar meminta diisi akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di situ, dengan menu yang hampir sama dengan di Sarangan, ada sate ayam, sate kelinci dan popmie.




Sebelum pulang, kami berleyeh leyeh dulu di tengah hutan, kapan lagi bisa tidran di alam bebassss!

Kamis, 26 November 2015

Tour De Sarangan 1

Sabtu sore itu, bertiga saya dengan teman satu proyek memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan ke Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Perjalan di mulai dari pertigaan Padangan, Bojonegoro selepas turun dari bis angkutan karyawan proyek yang menuju Cepu. Dari padangan kami naik bis tanggung jurusan Ngawi, turun di terminal lama Ngawi dengan ongkos 15.000 /orang. Dari Ngawi kami naik bis jurusan Madiun turun di terminal Maospati dengan membayar 6000/orang. Sampai di Maospati sekitar jam 19.30, sudah tidak ada angkutan umum menuju Magetan. Oleh karena itu, kami menyewa mobil seharga 100.000 langsung ke Telaga Sarangan (cukup murah untuk kami bertiga). Sekitar 1 jam perjalan kami menanjak ke lereng gunung lawu tersebut. Sampai di Telaga Sarangan suasana lumayan rame, mungkin karena malam minggu.
Sampai di Sarangan tidak lupa foto terlebih dahulu di tugu selamat datang "Lake To Remember"


Menikmati susana sarangan tidak lengkap tanpa makan sate kelinci dan wedang ronde yang dijajakan sekeliling telaga. Setelah puas berkeliling dan makan malam, kami memutuskan untuk mencari penginapan, banyak penginapan yang ditawarkan, dan kamipun pilih yang paling murah 150.000/malam untuk satu kamar dengan 2 bed ukuran double.
View malam depan penginapan

Paginya sehabis sholat subuh,kami berjalan keluar untuk mulai berpetualang di telaga sarangan. Manikmati pagi...yah waktu pagi..waktu yang selalu saya rindukan.

View pagi depan menginapan

Senyap Sejenak

Membelakangi Gunung Lawu
Puas mengelilingi Sarangan, kami mengarahkan langkah menuju air terjun yang ada dilokasi sekitar Sarangan, kurang lebih 1,5 km menanjak.

Jalan Menuju Air Terjun

Satu satunya foto kami bertiga

Terapi

Melukis Pelangi

Tingginya....

Setelah puas mandi di grojokan dan perut keroncongan akhinya kami balik ke penginapan, mandi dan pulang ke Cepu ( Sarangan -magetan : 15000, magetan - madiun: 6000, madiun-ngawi: 6000 dan ngawi-cepu: 15000).

Sepenggal Cerita di Cepu


Hampir 9 bulan ini,saya ditugaskan kantor untuk bekerja di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro. Tapi bukan tentang pekerjaan itu yang ingin saya ceritakan disini, melainkan tentang kehidupan saya sehari hari disana diluar jam kerja. Selama bertugas di Bany Urip, saya menempati mess di kecamatan Cepu, kab Blora bersama 14 teman satu kantor.
Setiap hari dari senin samapi sabtu kami berangkat dari mess pukul 05.30 dan kembali ke mess jam 17.30. Kami hanya dapat jatah libur 1 hari di hari minggu, itupun setiap 2 minggu sekali saya pakai untuk pulang ke bekasi, praktis hari minggu di cepu saya pakai untuk mengelilingi cepu dan pergi ke kota terdekat seperti blora dan semarang (sayang belum sempat ke surabaya).
Stasiun Cepu
Setiap minggu pagi saya sempatkan untuk bersepada keliling cepu, baik sendiri maupun bersama teman satu mess. Kemudian, berjalan jalan kekota terdekat.

Lawang Sewu, Semarang

Musium Kereta di Lawang Sewu

Salah satu view jalur sepeda di Cepu
Cepu berada ditepian sungai Bengawan Solo
Sebelum meninggalkan Cepu awal november kemarin, kami sempatkan untuk ber"backpacker"an ke Sarangan dan Tawang Mangu ( bersambung).

Rabu, 25 November 2015

Pendakian Ke Papandayan (2)

Pagi hari kedua, kami berombongan akan mememulai pendakian ke puncak papandayan. Rute pertama yang kami lewati adalah kawah papandayan. Kawah papandayan terletak sangat dekat dengan camping ground base camp.





Tujuan kami langsung ke pondok salada untuk bermalam lagi disana, perjalanan ke pondok salada ini cukup menguras energi, terutama bagi "orang tua" kaya kami yang jarang olahraga apalagi naik gunung. Tiba di pondok salada kami langsung mendirikan tenda dan bersiap untuk menuju tegal alun setelah makan dan sholat dzuhur.

 Kondisi cuaca yang buruk,dan hujan yang lebat membuat perjalan ke tegal alun ini jadi melambat, banyaknya anggota rombongan membuat antrian di tanjakan mamang jadi sangat panjang. Alhasil, baru mau sampai tegal alun dan baru melewati tanjkan mamang sudah disruh turun kembali.....sedih..., padahal tinggal selangkah lagi. Selain karena hari sudah masuk senja dan banyak yang sudah kedinginan di tegal alun maka semua harus turun. Alhasil dengan kecewa saya turun kembali ke kawasan hutan mati, cukuplah foto disitu..hihihi...


Satu yang saya suka dari papandayan meski tidak begitu tinggi, tapi banyak edelweis yang tumbuh dan bermekaran.

dan, sampai di pondok salada, ternyata banjir sodara -sodara, ...
dan tendapun harus diangkat ..hehehee..
Setelah bermalam semalam di pondok salada, paginya kami turun untuk kembali ke parkiran dan langsung balik bekasi.--end---






Pendakian ke Papandayan

Bukan Indonesia kalau tidak indah....
Malam itu..
Kami serombongan warga bekasi timur, memulai perjalan ke garut jam 21.00 dari halaman masjid Amar Ma'ruf, bekasi timur. Bermobil kami berlima memulai perjalan dengah harapan sampai tujuan dengan selamat, melintas bekasi-cikampek-bandung-garut. Perjalan malam yang sungguh menegangkan karena kami sempat keluar jalur dan tersesat. Hujan yang turun deras dan jalan yang takkunjung menemui titik terang membuat kami untuk memutuskan kembali kejalur awal, ke nagrek. Sampai nagrek kami ambil jaur ke kiri melewati jalur alternatif, alhamduliilah, imilah jalur yang benar sesuai petunjuk saat pemberangkatan tadi.
Dini hari menjelang subuh kami sampai di kaki gunung Papandayan, berhenti sejenak untuk sholat subuh di sebuah mushola di pinggir jalur ke puncak papandayan. Saat pagi mulai merekah kami sudah tiba di pintu masuk pendakian papandayan.

Hari pertama kami lewati dengan membangun tenda, dan materi materi survival, sholat jumat di tengah derasnya hujan, ah..kenangan yang tak terlupakan.



Menghabiskan semalaman waktu di bumi perkemahan cukup menenangkan, meski ada isu babi hutan yang keluar dan menggangu para pekemah, tetapi semua terlewati dengan aman. Pagi harinya kami bongkar tenda untuk melanjukan pendakian ke puncak papandayan. (bersambung)


Selasa, 24 November 2015

2 th dalam perjalanan....(singapura, 2014)

Terakhir posting di blog ini sekitar 2 tahun lalu...2013

Pagi selalu meninggalkan cerita..suka..duka..entah apa lagi. Setiap perjalan dalam dua tahun ini selalu dimulai dari pagi, pagi yang cerah, pagi yang berawan atau pagi yang berhujan.

Perjalanan ke Singapura, pertengahan  2014


Pagi buta jam 03.30 aku sudah bersiap berangkat menuju bandara soekarno hatta, menjemput seorang teman sebut saja Rum terlebih dahulu di pancoran untuk bersama berangkat ke bandara. Jalanan masih lengan sehingga lancar sampai bandara yang sudah di tunggu oleh dua teman yang lain Anton dan Herry. Sempat sholat subuh dahulu di bandara kemudian minum secangkir coklat panas.
Pesawat berangkat jam 6 pagi dan sampai bandara singapura jam 9.

 Perjalan dilanjutkan dengan naik MRT menuju Merlion sebagai iconnya singapura, istilahnya belum ke singapura jika belum ke patung singa merlion.


Perjalan kemudian mengarah ke penginapan  di fragrance hotel waterfront.



Malamnya kami sempatkan untuk makan durian di Lor 21 Geylan, pusat durian enak di singapura dan tentu sebelumnya mengunjungi pusat perbelanjaan Orchard Road.



Pagi harinya kami habiskan waktu untuk mengunjungi Sentosa Island "Universal Studio"








Dan sorenya kami kembali ke Jakarta...Berlanjut ke "Pendakian Papandayan".....